Proposal Ptk Sd Pendekatan Keterampilan Proses Pembeljarn Ips Average ratng: 6,7/10 1283 reviews

Download Contoh KTI Karya Tulis Ilmiah SD dan PTK Penelitian Tindakan Kelas Kelas V lengkap Gratis Materi Gaya, Optimalisasi Penggunaan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Proposal PTK. PKN 3 DAN 4.docx. Mari kita perhatikan salah satu contoh pembelajaran pengenalan bentuk tulisan untuk murid kelas 1 SD. Melalui proses tanya-jawab secara berulang-ulang. Misalnya guru hendak mengenalkan huruf a. Anak diminta menunjukkan mana “nani” dan mana “nana” sambil diminta menunjukkan bentuk tulisannya.

Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Hubungan masyarakat yang telah ada sejak manusia lahir dan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Dengan demikian sebagai makhluk sosial, manusia harus mengembangkan karakter sosial dalam diri melalui pendidikan dan pembelajaran.

1 Pengembangan karakter atau kepribadian sosial seyogyanya di bina sejak dini. Untuk itu pembelajaran IPS di SD sanagat penting untuk pembinaan generasi penerus usia dini agar memahami potensi dan peran dirinya dalam berbagai tata kehidupannya, menghayati keharusan dan pentingnya bermasyarakat dengan penuh rasa kebersamaan dan kekeluargaan serta mahir berperan di lingkungannya sebagai insan sosial dan warga negara yang baik. Untuk itulah dalam pengajaran IPS harus dapat membawa anak didik kepada kenyataan hidup yang sebenarnya yang dapat dihayati mereka, ditanggapinya, dianalisisnya akhirnya dapat membina kepekaan sikap mental, ketrampilan dalam menghayati kehidupan yang nyata ini. Melalui pengajaran IPS seperti yang digambarkan di atas diharapkan terbinanya sikap warga negara yang peka terhadap masalah sosial dan membantu anak untuk mengenal hubungan manusia dengan lingkungan sekitarnya. Dengan demikian pembelajaran IPS seharusnya menjadi dasar dalam pembentukan keterampilan-keterampilan sosial, karena IPS merupakan pelajaran yang memadukan sejumlah ilmu-ilmu sosial yang mempelajari kehidupan sosial, yang didasarkan pada kajian geografi, ekonomi, sosiologi, tata negara dan sejarah. Pembelajaran IPS di sekolah seharusnya dilaksanakan dengan melibatkan langsung peserta didik terhadap masalah-masalah sosial, sehingga menjadikan pembelajaran bermakna.

Kenyataannya pembelajaran IPS biasa diajarkan secara konvensional hampir di setiap sekolah dasar, dengan metode klasik, seperti ceramah dan diskusi kelompok, yang pada umumnya kurang melibatkan peserta didik secara langsung dalam penyelesaian masalah sosial, sehingga menciptakan kejenuhan dalam lingkungan belajar. Pada prosesnya, pembelajaran macam ini kurang membentuk sikap antusias pada diri siswa. Siswa cenderung bosan dan kurang memahami dengan hanya mendengarkan dan mendengarkan. Dan hal tersebut menyebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Dengan kurangnya pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran menyebabkan hasil belajar peserta didik tidak maksimal dan tidak mencapai ketuntasan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi lain untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Free download lagu m2m the day you went away. Salah satunya adalah dengan melibatkan langsung peserta didik dalam pembelajaran dengan model pembelajaran kontekstual. Mode pembelajaran ini sangat berhubungan dengan pembelajaran IPS karena memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik terhadap masalah-masalah sosial yang ada di masyarakat.

Ptk

Salah satu kecenderungan pemikiran yang berkembang dewasa ini berkaitan dengan proses belajar anak adalah bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara alamiah. Menurut kecenderungan pemikiran ini, belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami sendiri apa yang dipelajarinya bukan mengetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi “mengingat” jangka pendek tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang. Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL), menurut Nurhadi, dkk. (2004) merupakan suatu konsep belajar dimana guru menghadirkan situasi dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Proses pembelajaran akan berlangsung lebih alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru.