(Nita Fitria, 2010) Berdasarkan besarnya kemungkinan pasien melakukan bunuh diri. Ada tiga macam perilaku bunuh diri, yaitu: • Isyarat bunuh diri Isyarat bunuh diri ditunjukkan dengan berperilaku secara tidak langsung ingin bunuh diri, misalnya dengan mengatakan: “Tolong jaga anak - anak karena saya akan pergi jauh!” atau “Segala sesuatu akan lebih baik tanpa saya.” Pada kondisi ini pasien mungkin sudah memiliki ide untuk mengakhiri hidupnya, namun tidak disertai dengan ancaman dan percobaan bunuh diri. Pasien umumnya mengungkapkan perasaan seperti rasa bersalah / sedih / marah / putus asa / tidak berdaya. Pasien juga mengungkapkan hal - hal negatif tentang diri sendiri yang menggambarkan harga diri rendah. • Ancaman bunuh diri Ancaman bunuh diri umumnya diucapkan oleh pasien, berisi keinginan untuk mati disertai dengan rencana untuk mengakhiri kehidupan dan persiapan alat untuk melaksanakan rencana tersebut. Secara aktif pasien telah memikirkan rencana bunuh diri, namun tidak disertai dengan percobaan bunuh diri.
Walaupun dalam kondisi ini pasien belum pernah mencoba bunuh diri, pengawasan ketat harus dilakukan. Kesempatan sedikit saja dapat dimanfaatkan pasien untuk melaksanakan rencana bunuh dirinya. • Percobaan bunuh diri Percobaan bunuh diri adalah tindakan pasien mencederai atau melukai diri untuk mengakhiri kehidupannya.
Pada kondisi ini, pasien aktif mencoba bunuh diri dengan cara gantung diri, minum racun, memotong urat nadi, atau menjatuhkan diri dari tempat yang tinggi. Berdasarkan jenis - jenis bunuh diri diatas dapat dilihat data - data yang harus dikaji pada tiap jenisnya. • Penyebab • HDR ( Harga Diri Rendah ) • Pengertian Harga diri rendah merupakan perasaan tidak berharga, tidak berarti, rendah diri, yang menjadikan evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri. (Fitria, 2009). • Tanda dan Gejala Menurut Carpenito, L.J (1998: 352); Keliat, B.A (1994: 20) • Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat tindakan terhadap penyakit.
Misalnya: malu dan sedih karena rambut jadi botak setelah mendapat terapi sinar pada kanker • Rasa bersalah terhadap diri sendiri. Misalnya: ini tidak akan terjadi jika saya segera ke rumah sakit, menyalahkan/ mengejek dan mengkritik diri sendiri. • Merendahkan martabat.
Keperawatan keluarga, konsep teori, proses dan praktik. Buku ajar keperawatan jiwa. Jakarta: EGC. Keperawatan jiwa. Bandung: Refika. Buku petunjuk praktikum ini bertujuan membantu mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan praktik prosedur dan meningkatkan pemahaman dan kemampuan calon perawat dalam melakukan praktik keperawatan professional. Buku petunjuk praktikum ini berisi prosedur melakukan Asuhan keperawatan Keperawatan Jiwa II, Strategi Pelaksanaan, dan Rencana Terapi Aktifitas Kelompok.
Misalnya: saya tidak bisa, saya tidak mampu, saya orang bodoh dan tidak tahu apa-apa • Gangguan hubungan sosial, seperti menarik diri. Klien tidak ingin bertemu dengan orang lain, lebih suka sendiri. • Percaya diri kurang. Klien sukar mengambil keputusan, misalnya tentang memilih alternatif tindakan. • Mencederai diri. Akibat harga diri yang rendah disertai harapan yang suram, mungkin klien ingin mengakhiri kehidupan.
• ( Yosep, 2009) • Halusinasi • Pengertian Halusinasi adalah kesan, respon dan pengalaman sensori yang salah. ( Maramis, 2005). Wap mini electrolux vista explodida motorcycle. (Nita Fitria, 2009).
• Tanda dan gejala Tanda dan gejala menurut Nita Fitria, 2009 adalah sebagai berikut: • Mempunyai ide untuk bunuh diri • Mengungkapkan keinginan untuk mati • Mengungkapkan rasa bersalah dan keputusasaan • Menunjukkan perilaku yang mencurigakan ( biasanya menjadi sangat patuh) • Mempunyai riwayat percobaan bunuh diri • Status emosional ( harapan, penolakan, cemas meningkat dan panik) • Kesehatan mental ( secara klinis, klien kelihatan seperti depresi, menyalahgunakan alkohol) • Konflik interpersonal • Latar belakang keluarga • Menjadi korban perikaku kekerasan. (Nita Fitria, 2009) • Akibat Akibat perilaku bunuh diri adalah cedera atau kematian.